Pemerintah Luncurkan UKM Go Online

Seperti dikutip dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, pada tahun 2017 lalu Presiden Joko Widodo sempat mencanangkan gerakan 100.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk Go Online secara serentak di 30 kota atau kabupaten di Indonesia. Saat itu, Presiden ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis Digital Energy of Asia.
Sebagai kick-off dari peluncuran gerakan ini, Gedung SMESCO UKM di Jakarta pun menjadi lokasi peluncuran program, tepatnya di Creative Space Galeri Indonesia. Ini adalah kesempatan untuk para UKM juga UMKM di berbagai daerah bersiap dalam bersaing di pasar yang lebih luas. Saat itu pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM juga bekerjasama dengan Kementerian Kominfo, berkomitmen untuk mengonlinekan sekitar 8 Juta UMKM hingga tahun 2020. Ini merupakan salah satu misi dari pemerintah yang ingin berpihak pada kemajuan UMKM. Salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia ke depan.Adanya gerakan untuk para UMKM ini dari pemerintah otomatis membuat para pengusaha kecil ini juga mendapatkan peluang distribusi Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar dalam waktu 1 x 24 jam, termasuk di dalamnya transformasi inklusi finansial, dan membuat NPWP secara serentak bagi pelaku bisnis UMKM yang dionlinekan.Para UMKM ini juga dibimbing mulai dari proses peng-online-an hingga dibantu manajemen dan promosi onlinenya. Proses promosi sendiri dimulai dari pemotretan produk, deskripsi produk, harga, lalu juga mendapat domain (.id) sekaligus hosting secara gratis. Menariknya lagi, produk-produk UMKM yang telah terdaftar tersebut kemudian akan dipromosikan dan ditempatkan di marketplace besar seperti Tokopedia, Blibli.com, Elevenia, hingga Bukalapak.
Salah satu yang turut dalam program ini adalah pengusaha UMKM Cokelat Pralin bernama Chocolistic yang dimiliki oleh Marta Dorkas. "Saya ingin meningkatkan penjualan produk agar dikenal lebih luas oleh masyarakat. Artinya brand saya akan lebih kuat kalau dipasarkan online. Setidaknya seluruh Indonesia tahu lah produk kita", tutur Marta. Dalam kesempatan itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Anak Agung G.N. Puspayoga yang bertugas di Kabinet Joko Widodo hingga 2019 juga turut menyampaikan bahwa pemerintah telah berupaya mendukung UMKM dengan melakukan beberapa langkah pembiayaan yang berpihak pada UMKM, di antaranya dengan menurunkan Kredit Usaha Rakyat menjadi 9 persen , serta mendirikan Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB). “Semoga saja ini bisa menjadi trigger bagi UMKM kita dalam meningkatkan daya saing juga variasi produk agar lebih menarik, dan harapannya ekonomi digital ini juga ikut membangun Indonesia sesuai harapan Presiden Joko Widodo dan menjadi salah satu yang tangguh di regional Asia", tutup Puspayoga.